Situs-Otomotif.com - Sopasti Dalam berkendara kita memiliki perbedaan dalam melakukanya. Dan bagi pemula yang baru selesai belajar berkendara sering kali cukup membuatnya pusing, bahkan ada juga yang sampai berkeringat dingin serta grogi, namun banyak juga yang menganggap itu biasa atau juga ibarat seperti mainan anak-anak. Ya syukurilah. Jalan tanjakan tak lagi terlampau punya masalah apabila arus lalu lintasnya tengah lancar, Anda tinggal menghimpit pedal gas.
Bakal tidak sama situasinya apabila arus jalan raya di jalan tanjakan itu tengah rapat padat merayap dengan kata lain MACET, seperti di Jakarta yang saban hari dilanda macet atau jalur berbukit (naar boven) Puncak di hari-hari libur. Di mana jarak antar kendaraan yang sedemikian rapat, pastinya menuntut konsentrasi penuh serta kehati-hatian ekstra. Bagaimana tak STRESS jack..., tak berniat mundur/melorot sedikit saja telah lalu..gubraaak!
Terlibat perbincangan perihal tanjakan, sesungguhnya ada 2 jenis tanjakan, yakni :
1. Tanjakan landai, gampang didapati di jalan-jalan kota besar, seperti Jakarta, Medan, serta lainnya.
2. Tanjakan curam, gampang didapati di jalan-jalan daerah pegunungan, seperti Puncak, Batu, dll.
Aspek yang paling bertindak dalam berhasil tidaknya mengalahkan tanjakan dengan arus jalan raya rapat padat merayap, yakni ; rem tangan/hand brake. Diluar itu tenaga mesin, kekuatan kopling, rem roda serta bobot kendaraan (keseluruhan berat : mobil+orang+barang).
Tenaga besar, kopling galak serta rem mantap tidaklah jaminan 100%, bahwasanya mobil akan berhasil mengalahkan tanjakan, apabila langkah memainkan rem tangan si pengemudi belum lihai. Mengakibatkan, tiada disadari ia terus-terusan memainkan ½ kopling (arti umum : menggantung kopling) berbarengan waktu melepas rem tangan. Jadi tak heran bila pada akhirnya mobil kandas di tengah-tengah tanjakkan disebabkan kopling hangus terbakar. Hal semacam ini pasti semakin menyusahkan beberapa orang serta jalan raya bakal makin macet, ditambah lagi kantong akan terkuras habis untuk membereskannya.
Menanjak dalam keadaan macet dengan memainkan ½ kopling dengan cara terus-menerus, terbaik disadari atau tiada disadari, benar-benar tak disarankan. Beresiko, lantaran kopling akan cepat panas serta dalam tempo singkat bakal hangus terbakar/jebol. Begitupun dengan situasi bobot kendaraan yang terlampau berat. Mesin yang telah kepayahan akan ngelitik serta bergetar hebat lalu mati. Lantaran mati-mati terus-terusan kehabisan tenaga apabila dipaksa selalu, maka pada akhirnya kandas juga.
Cara Mengemudi yang benar yakni :
- Meyakinkan mobil senantiasa pada tenaga puncaknya dengan menggunakan gigi 1 atau 2, untuk transmisi manual (MT) serta gigi pada posisi L1, untuk transmisi automatis (AT).
- Memainkan rem tangan seefisien barangkali.
- Menghindari penggunaan 1/2 kopling pada mobil MT, lantaran langkah tersebut bisa menghanguskan kopling dalam waktu relatif cepat, atau menghindari tanda-tanda kurang tenaga pada mobil AT, lantaran salah memainkan rem tangan, yang menyebabkan mobil Anda bergerak melorot waktu menanjak.
Ada 2 langkah memainkan rem tangan waktu alami kemacetan di tanjakan, yakni :
1. Langkah lama/umum : (Ciri utama, rem tangan dilepaskan dahulu)
Mobil Manual
Untuk Manual : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki melepas pedal kopling dahulu, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.
Mobil Matic
Untuk Matic : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.
Kekurangan dari langkah tersebut ; butuh konsentrasi tinggi supaya timing melepas kopling cocok dengan waktu melepas rem tangan (melelahkan, butuh jam terbang lama supaya lihai), ada jeda saat bikin mobil dengan MT alami tanda-tanda main ½ kopling (kopling tak awet), mobil akan melorot ke bawah dahulu apabila timing tak cocok (terlihat norak serta tak cool sekalipun).
Untuk Manual : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki melepas pedal kopling dahulu, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.
Mobil Matic
Untuk Matic : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.
Kekurangan dari langkah tersebut ; butuh konsentrasi tinggi supaya timing melepas kopling cocok dengan waktu melepas rem tangan (melelahkan, butuh jam terbang lama supaya lihai), ada jeda saat bikin mobil dengan MT alami tanda-tanda main ½ kopling (kopling tak awet), mobil akan melorot ke bawah dahulu apabila timing tak cocok (terlihat norak serta tak cool sekalipun).
2. Langkah baru (lebih cool & efektif) : (Ciri utama, rem tangan ditahan dahulu)
Manual
Untuk MT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki melepas pedal kopling dengan cara penuh, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas sekedarnya supaya mesin tak mati. Saat jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepaskan.
Matic
Untuk AT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki menghimpit pedal gas hingga jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepas
Kebaikan dari langkah baru ini ; gampang serta logis, untuk menguasainya tak diperlukan saat lama, tak perlu konsentrasi-konsentrasian (dapat sembari nyanyi-nyanyi kecil, tak gampang capek), tanda-tanda ½ kopling hilang (kopling awet), mobil MT atau AT tak perlu melorot-melorot lagi (terlihat lebih jago nyetir mobil serta lebih cool).
Untuk MT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki melepas pedal kopling dengan cara penuh, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas sekedarnya supaya mesin tak mati. Saat jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepaskan.
Matic
Untuk AT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki menghimpit pedal gas hingga jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepas
Kebaikan dari langkah baru ini ; gampang serta logis, untuk menguasainya tak diperlukan saat lama, tak perlu konsentrasi-konsentrasian (dapat sembari nyanyi-nyanyi kecil, tak gampang capek), tanda-tanda ½ kopling hilang (kopling awet), mobil MT atau AT tak perlu melorot-melorot lagi (terlihat lebih jago nyetir mobil serta lebih cool).
0 comments:
Post a Comment